Sedih, Haru dan Rindu! Review film YOU ARE THE APPLE OF MY EYES
JUDUL : YOU ARE THE APPLE OF MY EYES
Genre : Drama, Komedi, Romantis
Pemain : Ko Chen-Tung Sebagai Ko Ching-Teng, Michelle
Chen Sebagai Shen Chia-Yi, Owodog Sebagai Tsao Kuo-Sheng, Tsai Chang-Hsien Sebagai
Liao Ying-Hung, Yen Sheng-Yu Sebagai Hsu Bo-Chun, Wan Wan Sebagai Hu Chia-Wei
Cerita You Are The Apple Of My Eyes
sebenarnya berpusat pada kisah cinta antara Ko Ching-Teng dan Shen Chia-Yi. Ko
Ching-Teng memiliki empat orang sahabat dengan karakter yang berbeda-beda.
Pertama adalah Hsu Bo-Chun. Ia dipanggil Bo-Chi (ereksi)-orang yang selalu
ereksi dalam keadaan apapun dan dimanapun-, A-Ho Si gendut yang suka makan,
Lao-Tsao si berandal dan Liao Ying-Hung si penggaruk kelamin. Antara Ko-Teng
dan empat sahabatnya hanya ia yang pada awalnya tidak terlihat tertarik pada
Shen Chia-Yi seorang siswi manis yang pandai. Pada suatu ketika Ko-Teng dan
keempat sahabatnya melakukan kesalahan hingga sang guru menghukumnya dengan
meminta Chia-Yi untuk mengawasi Ko-Teng yang dianggap paling nakal.
Dari perintah itulah Ko-Teng dan Chia Yi
mulai dekat. Mereka pun jatuh cinta, namun karena masa telah SMA telah berakhir
Chia-Yi dan Ko-Teng harus berpisah. Jarak dan kesalahpahaman turut mewarnai
hubungan mereka hingga akhirnya mereka memutuskan untuk tidak lagi menjalin hubungan.
Dari keempat sahabat Ko-Teng, hanya A-Ho yang berhasil membuat Chia-Yi jadi
kekasihnya (selain Ko-Teng).
Secara keseluruhan film ini cukup
menghibur bagi para remaja yang menyukai kisah-kisah romantis. Film ini juga
tidak membosankan karena banyak unsur komedi yang diselipkan. Sepanjang menoton
film ini saya selau tertawa karena tingkahlaku teman-teman Ko-Teng. Tapi yang
benar-benar saya suka adalah jalan ceritanya yang tidak tertebak. Biasanya
pemeran utama akan berakhir bahagia dengan pemeran utama dan ternyata hal itu
tidak berlaku bagi film ini. Karena pada akhirnya Shen Chia-Yi tidak menikah
dengan Ko Ching-Teng.
2. JUDUL : BE WITH YOU
Genre : Drama
Pemain : So Ji-sub sebagai Woo-jin
Lee You-jin sebagai Woo-jin muda
Son Ye-jin sebagai Soo-ah
Kim Hyun-soo sebagai Soo-ah muda
film ini menceritakan tentang seorang
suami dan anak lelakinya yang berumur 7 tahun baru saja ditinggal istri
sekaligus ibu karena meninggal padahal umurnya masih terlalu muda yaitu 32
tahun. Ji-hoo (anaknya) meyakini bahwa Soo-ah (ibunya) akan kembali dari
negeri awan ketika hari pertama di musim hujan, ia yakin buku cerita yang
sering dibacakan ibunya adalah cerita yang benar. Sedangkan Woo Jin (ayahnya),
hanya menjalani hari - harinya sebagai penjaga kolam renang dan selalu
terbayang - bayang tentang masalah penyakit yang dialami meskipun tidak bisa
dipungkiri bahwa Woo-Jin pun sangat merindukan Soo-ah, terbukti ketika Hoong-go
(sahabat Woo-Jin) sering menyuruhnya untuk berkenalan dengat wanita pengunjung
tokonya, Woo-Jin selalu menolak.
Ketika musim hujan mulai datang, Ji-hoo
selalu bersemangat karena dia meyakini ibunya akan datang hingga akhirnya
disuatu pagi yang basah karena hujan, Ji-hoo berlari menuju hutan dan menemukan
sebuah gubuk (terlihast seperti staisun kereta api) di pinggir rel kereta
tua yang sudah tidak berfungsi, dia berlari berteriak memanggil nama ibunya,
tapi tidak ada yang menjawab, ibunya tidak datang, dan semua tidak sesuai
dengan harapannya, Ayahnya Ji-hoo, Woo-Jin, mengejarnya dari belakang dan sedih
ketika melihat anaknya tidak menemukan apa yang dia harapakan. But, dewa
(sesuatu yang mereka yakini) tidak begitu jahat dan tega kepada Ji-hoo, ibunya
Ji-hoo, Soo-ah, ternyata diturunkan di ujung terowongan rel kereta dan tidak
sadarkan diri, Dan bisa dibayangkan sendiri kan,,
Ji-hoo sangat senang ibunya kembali,
Woo-Jin terkejut merasa tidak percaya, dan Soo-Ah seperti orang yang kehilangan
ingatannya. Tetapi dengan berjalannya waktu mereka kembali seperti keluarga
kecil yang bahagia sama seperti sebelumnya, Bagi penyuka film roman yang
menyentuh dan mengharu biru sampai harus menyediakan banyak tisu, film ini bisa
jadi pilihan tepat untuk ditonton. Apalagi Be With You telah menjadi
salah satu film roman terlaris di Korea Selatan sepanjang tahun 2018
3. JUDUL : SURAT DARI PRAHA
Genre : Drama
Pemain : Julie Estelle sebagai Larasati
Tio Pakusadewo sebagai Jaya
Widyawati sebagai Sulastri
Rio Dewanto sebagai Dewa
Chicco Jerikho
Jajang C Noer
Shafira Umm
Sebelum meninggal, Sulastri (Widyawati)
membuat wasiat agar anak tunggalnya Larasati (Julie Estelle) dapat menyampaikan
kotak berisi surat kepada seseorang di Praha. Pada mulanya, sang ibu Sulastri
bertengkar dengan Laras di penghujung usianya. Laras bersikeras untuk meminjam
surat tanah agar dapat menyelesaikan urusan pascapernikahannya dengan sang
suami (Chico Jericho). Namun ternyata, setelah operasi ibunya meninggal. Segala
warisan ibunya baru bisa ia miliki setelah menyampaikan pesan kepada seorang
teman lama di Praha dan mendapat tanda tangannya.
Laras pergi ke Praha untuk menemui orang
tersebut, Mahdi Jayasri (Tio Pakusadewo) yang langsung menolak untuk menerima
dan menandatangani tanda terima tersebut. Bahkan, Laras disuruhnya agar segera
pergi. Malang nasib Laras, seluruh barang-barang dan uangnya dicuri oleh supir
taksi yang membawanya pulang. Laras terpaksa menekan ego dan kembali ke rumah
Pak Jaya bersama dengan kotak surat tersebut.
Meskipun harus berpuas diri dengan tidur
di kursi, Laras harus menerimanya sampai bantuan dari teman-temannya di
Indonesia menyelamatkannya dan menunggu jalan keluar dari kedutaan besar RI.
Selama di rumah itu, Laras berusaha untuk membujuk Jaya agar mau menerima kotak
surat itu dan agar ia mendapat tanda tangan dari pria tua itu. Namun, karena
penolakan demi penolakan yang didapatnya dari Jaya membuat Laras penasaran
hingga ia dengan lancang membuka isi surat tersebut.
Dari sinilah segalanya terkuak. Tentang
Jaya yang dituduh sebagai seorang komunis saat maraknya peristiwa penggulingan
Soekarno tahun 1965. Jaya berada pada barisan pemuda yang menentang Soeharto,
oleh karenanya label "komunis" melekat padanya. Akhirnya ua tidak
mendapatkan haknya lagi sebagai seorang warga negara Indonesia. Jaya tidak
boleh pulang ke tanah air bahkan saat orangtuanya meninggal dunia. Tidak hanya
itu saja, kisah cinta antara Jaya dan Sulastri juga terbuka. Tentang
janji-janji Jaya yang tidak dapat ditepatinya karena ia sudah menjadi orang
terbuang dari negaranya, dan ancaman bahwa orang-orang yang dekat dengannya
akan turut diperkarakan. Barulah saat dirasa keadaan politik sudah mulai aman,
Jaya mengirimi Sulastri surat-surat dari Praha yang tak pernah mendapatkan
balasan.
Film ini bagus sekali. Menyajikan sisi
romantisme yang tidak biasa. Tentang sebuah percintaan dari masa lalu yang
terkuak kembali dengan kedatangan surat-surat yang tak terbalas beberapa puluh
tahun kemudian. Tentang sebuah makna perjuangan dan pergerakan serta idealisme
seorang pemuda, di mana, bayarannya adalah menjadi terbuang dari negeri dan
kekasih yang dicintainya. Dari sisi cerita, jarang film Indonesia yang
mengangkat isu ini. Dan tidak mengecewakan, bahwa isu politik yang mewarnai
Indonesia menjadi film yang romantis seperti ini.